MAKALAH
BIMBINGAN KONSELING
Disusun Oleh:
Pareza Nasari
Nim: 13531058
Dwi Jayanti
M.Ade Stiawan
Nim:13531038
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)CURUP
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dengan keridaan-Nya
pula dan kerja keras penulis makalah tentang ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, penulis
mengharapkan kita dapat ikut adil dalam memanfaatkan ilmu yang ada. Karena
kebanyakan dari kita ada yang menganggap sepele mengenai asas-asas bimbingan
konseling.
Penulis tetap menerima apa bila ada
kritik dan saran dari para pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Penulis
sadar bahwa penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Semoga makalah ini dapat digunakan
dan memberi manfaat bagi kita semuademi menambah pengetahuan kita.
Curup,23 september 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.................................................................... i
Daftar
Isi..............................................................................
ii
BAB
I
PENDAHULUAN....................................................................
iii
Latar
Belakang......................................................................
iv
a.Rumusan
masalah..............................................................
b.Tujuan
penulisan................................................................
c.Manfaat
penulisan.............................................................
BAB
II
PEMBAHASAN.......................................................................
1
1.1
Pengertian Asas Bimbingan dan Konseling....................... 2
2.2
Asas-asas Bimbingan dan Konseling................................. 3
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan............................................................................
4
Saran.....................................................................................
5
DAFTAR
PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan
pelayanan yang professional, yang menguraikan pemahaman, penanganan dan
penyikapan tentang keadaan seseorang yang meliputi unsur kognisi, afeksi, dan
psikomotori.Pekerjaan ini sangat penting sekali dalam dunia pendidikan, agar
tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru dengan siswa. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
1 Ayat 1 dan 6 :Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling
sangat ditentukan oleh kaidah-kaidah yang berlaku atau dalam kata lain disebut
“asas”. Asas-asas bimbingan dan konseling adalah merupakan rukun yang harus
dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang guru pembimbing/ konselor dalam
menjalankan pelayanan atau kegiatan
bimbingan dan konseling. Asas-asas tersebut adalah sebagai jiwa dan nafas dari seluruh
kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini tidak
dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan
berjalan tersendat-sendat atau bahkan terhenti sama sekali.
iii
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang
dimaksud dengan asas bimbingan dan konseling?
2. Apa saja
asas-asas dalam pelayanan bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana
Deskripsi asas-asas bimbingan dan konseling tersebut?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian asas bimbingan dan konseling
2. Untuk
mengetahui asas-asas dalam pelayanan bimbingan dan konseling
3. Untuk dapat
memahami asas-asas bimbingan dan konseling
D. Manfaat
Dari uraian tujuan di atas maka dapat diketahui
manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan
bacaan untuk menambah pengetahuan tentang pengertian asas bimbingan dan
konseling.
2. Meningkatkan
kualitas peserta didik dalam mengembangan potensi yang ada dalam dirinya.
3. Sebagai
refrensi dalam berdiskusi.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asas
Bimbingan dan Konseling
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia asas berarti “Dasar”. Tetapi asas dalam
pengertian disini adalah bukan dasar tetapi “Rukun”.Jadi asas bimbingan
dan konseling berarti “Rukun yang harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang guru pembimbing atau
konselor dalam menjalankan pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling”. (hasil
diskusi kelas : 25-03-2012).Setiap kegiatan kadang-kadang ada asas yang
dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.Demikian pula dalam
layanan/ kegiatan bimbingan dan konseling, ada asas yang dijadikan pegangan
dalam menjalankan kegiatan itu.Menurut Prayitno
ada dua belas asas yang harus menjadi dasar pertimbangan dalam kegiatan
pelayanan bimbingan dan koseling.
B. Asas – Asas
Bimbingan Konseling
Pelayanan bimbimngan dan konseling adalah pekerjaan profesional sesuai dengan
makna apeksi, dan perlakuan konselor terhadap kasus, pekerjaan profesional itu
harus di laksanakan dengan mengikuti kaidah –kaidah yang menjamin efisien dan
efektivitas proses dan lainnya. Kaidah – kaidah tersebut di dasarkan atas
tuntutan keilmuan layanan di satu segi ( antara lain bahwa layanan harus di
dasarkan atas data dan tingkat perkembangan klien ), dan tuntunan oktimalisasi
proses peyelenggaraan pelayanan di segi lain ( yaitu antara lain suasana
konseling di tandai oleh adanya kehangatan, pemahaman, penerimaan, kebebasan,
dan keterbukaan, serta sebagai sumber daya yang perlu di aktifkan.
Dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling kaidah – kaidah tersebut di kenal dengan asas
bimbingan dan konseling, yaitu ketentuan – ketentuan yang harus di terapkan
dalam peyelenggaraan pelayanan itu.
Asas – asas yang di
maksud adalah asas kerahasian,
kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan,
keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tutwuri hadayani (
prayitno,1987 )
1
1. Asas
Kerahasiaan
Asas-asas
kerahasian yaitu menuntun dirahasiakanya segenap data dan keterangan peserta
didik yang menjadi sasaran layanan , yaitu data atau keterangan yang tidak
boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain .
Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam
kegiatan bimbingan dan koseling, kadang-kadang konseli harus menyampaikan
hal-hal yang sangat pribadi/ rahasia kepada konselor.Oleh karena itu konselor
harus menjaga kerahasiaan data yang diperolehnya dari konselinya.
Sebgai konselor
berkewajiban untuk menjaga rahasia data tersebut, baik data yang diperoleh dari
hasil wawancara atau konseling, karena hubungan menolong dalam bimbingan dan
konseling hanya dapat berlangsung dengan baik jika data informasi yang dipercayakan kepada konselor
atau guru pembimbing dapat dijamin kerahasiaannya. Asas ini bisa dikatakan
sebagai “Asas Kunci” dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling,
karena dengan adanya asas kerahasiaan ini dapat menimbulkan rasa aman dalam
diri konseli.
Berdasarkan apa
yang dikemukakan di atas, maka apa yang terjadi saat pelayanan bimbingan dan
konseling yang dilakukan oleh konselor dan konseli baik itu isi pembicaraan
atau pun sikap konseli, kerahasiaanya perlu dihargai dan dijaga dengan baik. Demikian
pula catatan-catatan yang dibuat sewaktu atau pun sesudah wawancara atau
konseling perlu disimpan dengan baik dan kerahasiaanya dijaga dengan cermat
oleh konselor.
Contoh asaa
kerahasian :ada seorang konseli yang menceritakan kepada konselor bahwa seorang
konseli itu memiliki penyakit HIV yang didapatnya sejak lama maka seorang
konselor harus bisa menjaga kerahasian tersebut agar penyakit konseli itu tidak
di ketahui oleh orang banyak .
2. Asas
Kesukarelaan
Asas
kesukarelaan yaitu assa BK yang menghendaki adanya kesukaaan dan kerelaan
peserta didik mengikuti atau menjalankan layanan atau kegiatan yang di peruntukan baginya . Telah
dikemukakan bahwa bimbingan merupakan proses membantu individu.
Perkataan
membantu disini mengandung arti bahwa bimbingan bukan merupakan suatu paksaan,
akan tetapi merupakan suatu binaan. Oleh karena itu dalam kegiatan bimbingan
dan konseling diperlukan adanya kerjasama yang demokratis antara konselor/ guru
pembimbing dengan konselinya. Kerjasama akan terjalin bilamana konseli dapat
dengan suka rela menceritakan serta menjelaskan masalah yang dialaminya kepada
konselor.
Contoh asas
kesukarelaan : ada seorang peserta didik yang selalu tidak masuk dikarenakan
tidak suka pada pada salah satu mata pelajaran di sekolahnya , sebagai guru
konselor seharusnya kita harus mengubah sikap/perilaku konseli tersebut agar
dapat suka pada mata pelajaran tersebut dengan selalu membina dan
mengembangkanya.
3. Asas
Keterbukaan
Asas
keterbukaan yaitu asas BK yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi
sasaran layanan atau kegiataan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di
dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima
berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya
.
Asas
keterbukaan merupakan asas yang sangat penting bagi konselor/ guru pembimbing,
karena hubungan tatap muka antara konselor dan konseli merupakan pertemuan
bathin tanpa tedeng aling-aling.Dengan adanya keterbukaan ini dapat ditumbuhkan
kecenderungan pada konseli untuk membuka dirinya, untuk membuka kedok hidupnya
yang menjadi penghalang bagi perkembangan psikisnya.Konselor yang sukses adalah
konselor yang bisa memudahkan konseli untuk membuka dirinya dan berusaha
memahami lebih jauh tentang dirinya sendiri.Truax dan Carkhuff menyimpulkan
bahwa “ada hubungan yang erat antara keterbukaan konselor dan kemampuan
klien membuka diri (self exploration).”
Asas ini
menghendaki agar konseli bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam
memberikan keterangan maupun informasi.Dalam hal ini konselor/ guru pembimbing
berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli.Agar konseli dapat terbuka, guru
pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Hal
demikian akan mendorong konseli mengekspresikan pengalaman pribadinya.
Keterusterangan
dan kejujuran si terbimbing akan terjadi jika si terbimbing tidak lagi
mempersoalkan asas kerahasiaan dan kesuka relaan ; maksudnya , si terbimbing
telah betul-betul telah mempercayai konselornya lebih jauh, keterbukaan akan
semakin berkembang apabila klien tahu bahwa kinselornya terbuka.
Keterbukaan di
sini di tinjau dari dua arah. Dari pihak klien di harapkan pertama-tama mau
membuka diri sendiri sehingga apa yang ada pada dirinya dapat di ketahui oleh
orang lain, dan kedunya mau membuka diri dalam arti mau menerima saran-saran
dan masukan lain lainya dari pihak luar.
Contoh asas
keterbukaan : ada seorang konseli yang memiliki sifat tertutup sebagai konselor
kita harus dapat mengubah konseli untuk bicara secara terbuka dan tidak
berpura-pura dalam menceritakan maslah pribadinya sendiri ,sehingga konseli
dapat berbicara jujur dan merasa nyaman dalam menyampaikan masalahhnya.
4. Asas Kekinian
Asas kekinian
yaitu asas bimbingan yang mengkehendaki agar obyek sasaran layanan BK ialah
permasalahan peserta didik dalam kondisi masa sekarang. Layanan yang berkenan
dengan masa depan atau masa lamoau dilihat dampak atau kaitan dengan kondisi
yang ada dan apa yang dapat diperbuat sekarang .Pada umumnya pelayanan bimbingan
dan konseling bertitik tolak dari masalah yang dirasakan konseli saat kini atau
sekarang, namun pada dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri
menjangkau dimensi waktu yang lebih luas, yaitu masa lalu, sekarang, dan masa
yang akan datang.
Permasalahan
yang dihadapi oleh konseli sering bersumber dari rasa penyesalannya terhadap
apa yang terjadi pada masa lalu, dan kekhawatiran dalam menghadapi apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang, sehingga ia lupa dengan apa yang harus
dan dapat dikerjakannya pada saat ini.
Sesuai apa yang
terkemukan di atas, maka diharapkan konselor dapat mengarahkan konseli untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapinya sekarang. Sebagaimana firman Allah
SWT
Artinya :
“Demi
masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.Kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al Ashr :
1-3).
Contoh asaa
kekinian ; konselor tidak banyak fokus pada masalah yang telah di hadapi ,
tetapi konselor harus terus memantau perkembangan konseli baik fisik dan
psikisnya.
5. Asas
Kemandirian
Asas kemandirian yaitu asas BK yang menunjuk
pada tujuan umum BK,yaitu : peserta didik sebagai sasaran layanan BK diharapkan
menjadi individu –individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima
diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan ,mengarahkan serta
mewujudkan diri sendiri.
Salah satu tujuan pemberian layanan bimbingan
dan konseling adalah agar konselor berusaha menghidupkan kemandirian di dalam
diri konseli.Ciri-ciri kemandirian tersebut yaitu mengenal dan menerima diri
sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu
mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya
bagi berkembangnya kemandirian konseli. Agar dapat tumbuh sikap kemandirian
tersebut, maka konselor harus memberikan respon yang cermat terhadap konseli
atas keluhan-keluhan yang diungkapkan.Individu yang terbimbing setelah dibantu
diharapkan dapat mandiri dengan ciri-ciri pokok mampu:
(a).mengenal diri sendiri dan
lingkungan sebagaimana mestinya.
(b).menerima diri sendiri dan
lingkungan secara positif dan dinamis.
(c).mengambil keputusan untuk dan
oleh diri sendiri.
(d).mengarahkan diri sesui dengan
keputusan itu.
(e).mewujudkan diri secara optimal
sesuai dengan potensi,minat dan kemampuan- kemampuan yang di miliki.
Kemandirian dengan ciri-ciri umum
di atas haruslah disesuikan dengan tingkat perkembangan dan peranan klien dalam
kehidupan sehari-hari. Kemandiran sebagai hasil konseling menjadi arah dari
keseluruhan proses konseling, dan hal itu didasari baik oleh konselor maupun
klien.
Contoh asaa kemandirian : ada
seorang konseli yang cacat fisik datang pada kita dia menceritakan bahwa dia
tidak memiliki semangat untuk meluruskan hidupnya, sebagai konselo yang
profesional kita harus bisa menumbuhkan rasa semangat hidup dengan cara
memberikan pemahaman agar konseli tersebut mengenal dan menerima dirinya dan
lingkungan ,dan mampu mengambil sebuah keputusan agar konseli tersebut menjadi
diri yang mandiri .
6. Asas
Kegiatan
Asas kegiatan yaitu asa BK yang
mengkehendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi
secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan atau kegiatan BK.
Dalam proses pelayanan bimbingan
dan konseling kadang-kadang konselor memberikan beberapa tugas dan kegiatan
pada konslinya. Dalam hal ini konseli harus mampu melaksanakan sendiri
kegiatan-kegiatan tersebut dalam rangka mencapai tujuan bimbingan dan konseling
yang telah ditetapkan.Asas ini menghendaki agar konseli bisa berpartisipasi
secara aktif atas kegiatan yang diselenggarakan oleh konselor. Di pihak lain
konselor harus berusaha/ mendorong agar konseli mampu melaksanakan kegiatan
yang telah ditetapkan tersebut.
Asas ini merujuk pada pola
konseling”multidimensional” yang tidak hanya mengandalkan transaksi perbal
antara klien dan konselor. Dalam selenggara, yaitu klien aktif menjalani proses
konseling dan aktif pula melaksanakan/menerapkan hasil-hasil konseling.
Contoh asas kegiatan : seorang
konselor harus bisa membuat suatu program kegiatan seperti ospek maupun MOS
(siswa baru ) agar konseli /peserta didik dapat mengenali lingkungan yang baru
serta mampu untuk mnyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru.
7. Asas
Kedinamisan
Asas kedinamisan yaitu asas BK yang
mengkehendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan yang sama kehendaknya
selalu bergerak maju,tidak monoton,dan terus berkembang serta berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembanganya dari waktu ke waktu .
Keberhasilan usaha pelayanan bimbingan dan
konseling ditandai dengan terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku konseli
ke arah yang lebih baik.
Untuk mewujudkan terjadinya
perubahan sikap dan tingkah laku itu membutuhkan proses dan waktu tertentu
sesuai dengan kedalaman dan kerumitan masalah yang dihadapi konseli. Isi
layanan bimbingan dan konseling dari asas ini adalah selalu bergerak maju,
tidak monoton,
dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu ke waktu.Konselor dan pihak-pihak lain diminta untuk
memberikan kerjasama sepenuhnya agar pelayanan bimbingan dan konseling yang
diberikan dapat dengan cepat menimbulkan perubahan dalam sikap dan tingkah laku
konseli.Asas kedinamisan mengacuh pada hal-hal baru yang hendaknya terdapat
pada dan menjadi ciri-ciri dari proses konseling dan hasil-hasil nya.
Contoh
asas kedinamisan :seorang konselor harus mampu mengikuti pergerakan zaman ,
agar konselor dapat menyelesaikan suatu permasalahn yang pada seorang konseli
yang semakin kompleks misalnya keluarga broken serta pergaulan bebas dikalangan
pemuda ..
8. Asas Keterpaduan
Asas keterpaduan yaitu asas BK yang
mengkenhendaki agar berbagai layanan dan kegiatan BK , baik yang di
lakuakn oleh guru BK/konselor maupun
pihak lain ,saling menunjang ,harmonis dan terpaduan .
Pelayanan bimbingan dan konseling
menghendaki terjalin keterpaduan berbagai aspek dari individu yang dibimbing.
Untuk itu konselor perlu bekerja sama dengan orang-orang yang diharapkan dapat
membantu penanggulangan masalah yang dihadapi konseli. Dalam hal ini peranan
guru, orang tua, dan siswa-siswa yang lain sering kali sangat menentukan.
Konselor harus pandai menjalin kerja sama yang saling mengerti dan saling
membantu demi terbantunya konseli yang mengalami masalah.
Untuk terselenggaranya asas
keterpaduan, konselor perlu memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan
klien dan aspek-aspek lingkungan klien, serta berbagai sumber yang dapat
diaktifkan untuk menangani masalah klien. Kesemuanya itu dipadukan dalam
keadaan serasi dan saling menunjang dalam upaya bimbingan dan konseling .
Contoh
asas keterpaduan : seorang konseli melakuakn kerjasama dengan seorang psikologi
seks mupun dokter kandungan ,dan mengundang kesekolah untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik di sekolah agar konseli/peserta didik memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang lebih jelas tentang seks, upayah mereka tidak terjerat dalam
pergaulan besar.
9. Asas Kenormatifan
Asas kenormatifan yaitu asas BK yang mengkehendaki agar segenap layanan dan
kegiatan BK didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan
norma-norma yang ada, yaitu norma agama, hukum dan peraturan ,adat istiadat
ilmu pengetahuan ,dan kebiasaan yang berlaku .
Pelayanan bimbingan dan konseling
yang dilakukan hendaknya tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di
dalam masyarakat dan lingkungannya. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling,
konselor tentu akan menyertakan
norma-norma yang dianutnya ke dalam hubungan konseling, baik secara langsung
atau tidak langsung. Tetapi harus diingat bahwa konselor tidak boleh memaksakan
nilai atau norma yang dianutnya itu kepada konselinya. Seluruh layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling ini adalah didasarkan pada norma-norma yang
berlaku yaitu norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,
dan
kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
Bahkan lebih jauh lagi, layanan/ kegiatan bimbingan dan konseling ini harus
dapat meningkatkan kemampuan siswa/ konseli dalam memahami, menghayati, dan
mengamalkan norma-norma tersebut.
Contoh
asas kenormatifan : seorang konselor dalam menjalankan tugasnya , harus sesui
dengan norma, hukum , adat istiadat sehingga terciptanya suasana yang harmonis
diantara konseli dan konselor karena seorang konselor yang profesional harus
bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi seorang konseli.
10. Asas Keahlian
Asas keahlian yaitu asas BK yang
mengkehendaki agar layanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah profesional .
Untuk menjamin keberhasilan usaha
bimbingan dan konseling, para petugas harus mendapatkan pendidikan dan latihan
yang memadai. Pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang ditampilkan
oleh konselor/ guru pembimbing akan menunjang hasil konseling. Pendek kata
bahwa para pelaksana layanan bimbingan dan konseling ini harus benar-benar ahli
dibidang bimbingan dan konseling, atau dalam istilah lain adalah profesional.
Contoh asas keahlian : apabila ada
seorang peserta didik/konselor yang datang pada seorang konselor , seorang
harus bersikap seprti konselor bukan bersikap seprti dokter maupun yang lainya
yaitu memberikan sepenuhnya semua keputusan pada konseli .
11. Asas Alih Tangan
Asas alih tangan yaitu asas BK yang
mengkehendaki agar pihak –pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan BK
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik mengalih tangankan permasalahan itu kepada
pihak yang lebih ahli.
Bimbingan dan konseling merupakan
kegiatan profesional yang menangani masalah-masalah yang cukup pelik. Berhubung
hakekat masalah yang dihadapi konseli adalah unik (kedalamannya, keluasannya,
dan kedinamisannya), disamping pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh
konselor adalah terbatas, maka ada kemungkinan suatu masalah belum dapat
diatasi setelah proses konseling berlangsung. Dalam hal ini konselor perlu
mengalih tangankan (referal) konseli pada pihak lain (konselor) yang
lebih ahli untuk menangani masalah yang sedang dihadapi oleh konseli tersebut.
Contoh asas alih tangan :ada seorang
peserta didik/konseli yang mengalami tidak lulus sekolah , seorang konselor
tidak dapat bertindak sendiri dalam konteks ini ,seorang konselor harus
melakuakn kerjasama dengan pihak yang lebih kompeten dalam kasus ini seperti
membawa konseli tersebut pada seorang psikiater maupun dokter.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Asas tutwuri handayani yaitu asas BK
yang mengkehendaki agar pelayanan BK secara keseluruhan dapat menciptakan
suasana yang mengayomi (memberi rasa aman),mengembangkan keteladanan ,
memberikan ransangan dan dorongan serta kesempataan yang seluas-luasnya kepada
peserta didik untuk maju
Sebagaimana yang telah dipahami
dalam pengertian bimbingan dan konseling bahwa bimbingan dan konseling itu
merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis, sengaja, berencana, terus
menerus, dan terarah kepada suatu tujuan.Oleh karena itu kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan adanya pada saat konseli
mengalami masalah dan menghadapkannya kepada konselor/ guru pembimbing
saja.Kegiatan bimbingan dan konseling harus senantiasa diikuti secara terus
menerus dan aktif sampai sejauh mana konseli telah berhasil mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.Asas ini menghendaki agar pelayanan bimbingan dan
konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan
rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan
dorongan, serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepada konseli untuk maju.(Anas Salahudin.
Contoh asas tut wuri handayani : seorang konselor harus
menjadi guru teladan ,dan menyenangkan agar peserta didik/ konseli tidak takut
menceritakan masalahnya kepada kita dan mampu mengayomi pasaerta didik.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asas-asas bimbingan dan konseling adalah merupakan subuah
dasar yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan pelayanan/ kegiatan bimbingan
dan konseling. Menurut Prayitno ada dua belas asas yang mendasari layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling, asas-asas tersebut sesuai dengan apa yang
sudah dikemukakan di atas. Kedua belas asas bimbingan dan konseling tersebut
pada dasarnya menegaskan bahwa para konselor merupakan para ahli yang memiliki
kemampuan untuk membimbing konselinya, baik secara ikhlas maupun profesional
sehingga mereka mampu meningkatkan taraf kehidupannya yang lebih baik, terutama
berkaitan dengan persoalan mentalitas konseli, baik dalam menghadapi
lingkungannya maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Demikianlah beberapa asas-asas penting yang dapat dijadikan
dasar pertimbangan dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
B. Saran
Dari uraian tersebut di atas, asas bimbingan
dan konseling merupakan hal yang sangat penting yang harus dipegang teguh oleh
para konselor/ guru pembimbing dalam memberikan pelayanan pada konseli/
siswa.Maka dari itu penulis dapat memberikan saran kepada semua pihak yang
terlibat sebagai pelaksana pendidikan atau bisa disebut sebagai seorang guru
(pembimbing) dan calon guru (mahasiswa jurusan pendidikan), agar tetap selalu
bertanggungjawab atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetak kepribadian yang
luhur. Dan bagi calon guru diharapkan mencari refrensi lain yang berkaitan
dengan bimbingan dan konseling, karena kami (penulis) merasa isi makalah ini
ada kekurangan.
11
Daftar Pustaka
A, Hallen.
2005. Bimbingan & Konseling. Jakarta : Quantum Teaching.
Luddin, Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar
Konseling Tinjauan Teori dan Praktik.Bandung
:Citapustaka
Media Perintis.
Salahudin, Anas. 2010. BimbingandanKonseling.
Bandung : CV. Pustaka Setia.
Prayetno.dasar-dasar bimbingan konseling.jakarta:Rineka Cipta
12
Ijin copas cantik, thanks udah berbagi sangat bermanfaat
BalasHapusSlots, Video Poker & More - Casinopatra Casino Troop
BalasHapusPlay 슬롯사이트 your favorite video slots at 텐벳 Casinopatra! Play over 2000 slot machines & 저녁 메뉴 룰렛 200+ unique 골인 벳 먹튀 table games including Blackjack, 라이브스코어 사이트 Roulette, Video Poker and Live!